JAWABAN UAS NOMOR 3
a. Kelemahan dan Kekurangan Sistem Informasi Apabila Tidak Menggunakan Odoo
Definisi ERP
- Enterprise
Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi yang dapat
mengakomodasikan kebutuhan – kebutuhan sistem informasi secara spesifik
untuk departemen – departemen yang berbeda pada suatu perusahaan. ERP
Terdiri dari bermacam – macam modul yang disediakan untuk berbagai
kebutuhan dalam suatu perusahaan, dari modul untuk keuangan sampai modul
untuk proses distribusi.
- Penggunaan
ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu
sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa
departemen menjadi lebih mudah dalam berbagi data, dan lebih mudah pula
dalam melakukan komunikasi. Perangkat lunak ERP yang beredar di pasaran,
tidak hanya dalam versi komersial saja, tetapi juga sudah tersedia
dalam versi open source.
- Penerapan
ERP dalam suatu perusahaan tidak harus dalam satu sistem yang utuh,
tetapi dapat diterapkan dengan hanya menggunakan satu modul saja dulu
sebagai pilot project. Jika penerapan satu modul dinilai berhasil, maka
dapat menerapkan modul lain dengan referensi modul yang sudah berhasil.
Proses bisnis yang berbeda antara satu perusahaan satu dengan perusahaan
lain, memungkinan dilakukan kustomisasi ERP dalam penerapannya.
Definisi Odoo
- Odoo
(Open ERP) adalah aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) modern
dan lengkap yang didistribusikan secara open source, didalamnya terdapat
berbagai program aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Human Resources,
Warehouse Management, Manufacturing, Finance and Accounting dan lain
sebagainya.
- Odoo(OpenERP)
dibangun menggunakan teknologi framework open object yang memiliki
kekuatan arsitektur MVC (Model View Controller), workflow atau Alur
Kerja Proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, antarmuka XML-RPC dan
sistem pelaporan yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan.
- Odoo(OpenERP)
merupakan web aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemograman
Phyton, XML, dan JavaScript serta menggunakan PostgreeSQL sebagai
database management systemnya.
Fitur - Fitur OdooBerikut penjelasan mengenai modul-modul utama yang digunakan dalam odoo:
1. Enterprise Management a. Sales Management
Modul sales memungkinkan kita untuk mengelola dan mengklasifikasikan
pesanan penjualan pada sistem struktural dan hierarkis. Memungkinkan
kita untuk membuat pesanan baru dan meninjau pesanan yang sudah ada di
berbagai negara. Konfirmasi pesanan dapat memicu pengiriman barang,
faktur dan waktu yang ditentukan oleh pengaturan dalam setiap pesanan.
Dalam modul ini penjual dapat mendapatkan seluruh informasi yang
dibutuhkan hanya dalam satu layar saja, dapat melakukan kontrol terhadap
pemesanan dan penigriman barang serta dapat mengetahui semua operasi
yang dilakukan pelanggan. Keuntungan dari enterprise management yaitu:- Diintegrasikan dengan Point of Sales- Accounting yang otomatis- Diintegrasikan dengan kontak, project, dan jadwal produksi - Diintegrasikan dengan platform e-Commerce yang berbeda-beda untuk transaksi online - Dapat menampilkan report
b. Purchase
Purchase management memungkinkan anda untuk mencari penjual dari harga
penawarannya dan mengkonversikannya menjadi pesanan pembelian. Odoo
memiliki beberapa metode pemantauan dan pelacakan faktur penerimaan
barang yang dipesan. Kita dapat menangani [eniriman yang partial di
Odoo, sehingga kita masih dapat mengetahui barang yang masih akan
diantarkan. Odoo memungkinkan sistem untuk menggenertae secara otomatis
draft pembelian.
2. Logistic
- Manufacturing
Dalam modul ini terdapat
double-entry stock untuk mempermudah traceability, melakukan kontrol
terhadap biaya dan margins proyek, product dan partners, dan mudah untuk
menjalankannya. Diintegrasikan dengan accounting untuk transaksi secara
otomatis, diintegrasikan dengan HR management untuk mendapatkan
ketersediaan resources.
- Warehouse Management
Modul ini
menyediakan fungsionalitas untuk mengatur multi-warehouse. Untuk tiap
warehouse, lokasi input, lokasi output dan lokasi stock dapat
didefinisikan.
3. Accounting dan Finance
- Accounting
Odoo menyediakan
modul Accounting yang terintegrasi dengan financial acounting,
AnalitycAccounting, thrd party management. Taxes management, budgets dan
assets. Odoo memiliki lebih dari 50 modul tambahan dalam accounting
seperti electronic bank transfer, assets management, automatic invocing,
analitic control, dan statement management.
Kelemahan Odoo
1. Akses informasi yang dapat dipercaya 2. Multi platform bisa menggunakan sistem operasi windows, MacOS, Linux, dan Android3. Menghindari redudansi dari pemasukan data dan operasi4. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan5. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol dengan analisis skala enterprise6. Modul lengkap dan saling terintegrasi
Kekurangan Odoo :
1. Program aplikasi Odoo banyak memberikan pilihan konfigurasi, hal ini menyulitkan untuk menentukan cara tertentu/terbaik. 2. Odoo dikembangkan oleh komunitas, maka setiap saat program ini banyak mengalami perubahan dan perbaikan 3,
tinyERP /Odoo yang dikembangkakn dengan bahasa pemograman Phyton
komunitasnya belum banyak sehingga kalau ada masalah sulit mencari
informasi.
b. Bandingkan Odoo modul purchase dengan Aplikasi non ERP
Ada
begitu banyak alasan perusahaan tidak menggunakan aplikasi atau sistem
pencatatan dan control aset. Salah satunya adalah mengeluarkan biaya
tambahan untuk membeli sebuah aplikasi fixed asset management tracking dirasa
tidak terlalu penting karena beranggapan menggunakan aplikasi
pencatatan seperti microsoft excel sudah cukup atau bahkan berpikir
memiliki sistem ERP sudah lebih dari cukup untuk mengakomodir pencatatan
dan pengelolaan fixed asset.
Anda yang kebetulan berposisi sebagai
top managament di perusahaan yang biasa menggunakan aplikasi acounting
software atau ERP berkeyakinan aset-aset yang dimiliki perusahaan
sepenuhnya tercatat dengan baik pada aplikasi tersebut. Jika ada
permintaan pembelian aset baru, anda tanpa ragu menyetujui purchase
requisition yang diminta oleh user.
Sebenarnya permasalahan yang
sering di hadapi saat pengelolaan aset dilapangan realitanya sangat jauh
dari kondisi ideal yang anda bayangkan. Berikut beberapa permasalahan
yang timbul dalam pengelolaan fixed asset yang bisa menjadi pertimbangan
anda untuk memiliki sebuah software fixed asset management & tracking dibanding dengan aplikasi lain.
1. Pembelian aset yang tidak perlu
Tiap tahun perusahaan terbiasa mengeluarkan biaya penggantian dan
penambahan aset baru namun sayangnya biaya yang dikeluarkan tanpa
disadari lebih banyak dari pada seharusnya. Dengan alasan bahwa aset
yang dibeli dibutuhkan karena penambahan item atas kebutuhan baru namun
hampir dari separuh dari alasan pembelian aset baru sebenarnya
dikarenakan aset yang sebelumnya hilang, dicuri, rusak atau bahkan lupa
kalau anda pernah memilikinya.
Dari kondisi diatas anda bisa
bayangkan dengan tidak memiliki catatan, history pemakaian dan
dokumentasi atas fixed asset yang anda punyai justru dapat menyebabkan
biaya yang dikeluarkan lebih besar lagi. Dan yang tadinya anda ingin
berhemat dengan cara tidak menggunakan aplikasi pencatatan fixed asset
justru malah sebaliknya.
Anda mungkin berpikir menggunakan
excel sudah cukup, tapi sayangnya akurasi pencatatan pada excel atau
acounting software tidak meliputi kondisi terkini di lapangan. Alasan
bahwa jumlah aset berkurang, itu lebih karena aset-aset tersebut tidak
termonitor, terbengkalai atau lupa tempat menyimpannya. Dan harus diakui
juga biasanya di lapangan user tidak mau berusaha melakukan pencarian
terlebih dahulu dan langsung memutuskan untuk melakukan pembelian baru
saja.
2. Kerusakan aset sebelum waktunya
Kembali anda disodori purchase requisition oleh staff anda untuk
pembelian aset baru. Namun saat ini alasannya dikarenakan sebuah mesin
atau peralatan yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Andai saja
perusahaan anda memiliki sistem yang bisa memanage penggunaan mesin
tersebut tentu saja harapannya mesin dan peralatan tersebut dapat
terawat sehingga menambah umur pemakaiannya.
Pada aplikasi
sistem fixed asset management & tracking yang lengkap fitur
maintenance control dengan fungsi diatas biasanya tersedia. Dan aplikasi
ini selain mencatat fixed asset yang anda miliki juga dapat
merekomendasikan jadwal perawatan berkala dan mencatat histori pemakaian
dan perbaikan yang pernah dilakukan. Dengan kondisi mesin yang bisa
terkontrol maka kita bisa memprediksi dan melakukan perawatan dan
perbaikan sebelum menjadi kerusakan yang lebih parah.
3. Jumlah aset yang banyak dan bervariasi
Begitu juga jika anda memiliki jumlah item aset yang bermacam-macam dan
jumlahnya pun cukup banyak. Jika anda menggunakan aplikasi fixed asset
management & tracking, kontrol dan update atas aktifitas aset dapat
dilakukan secara mudah dan anda tidak harus bolak balik melakukan update
ke dokumen excel. Aplikasi ini dapat diakses dari smartphone atau
tablet dan update informasi dilakukan secara real time dari lapangan.
Jangan lupa karena aplikasi ini memanfaatkan barcode sebagai identitas aset maka tidak ada lagi kesalahan dalam pengidentifikasian aset.
4. Pencatatan yang tidak akurat dan detail
Di beberapa perusahaan sewajarnya bagi mereka data fixed asset yang
dimiliki perusahaan diperoleh dari data pembelian ke vendor. Biasanya
data ini sudah tercatat dan terdokumentasi dengan baik di aplikasi
akunting atau sistem ERP yang digunakan.
Namun dari pengalaman,
masih saja data yang diperoleh tidak detail dan kurang memberikan
informasi yang lengkap sehingga saat dilakukan fisikal cek dan audit
lapangan atas aset yang diakui pada dokumen PO, fisik aset yang terkait
tidak dapat ditelusuri.
Kenapa begitu? Jika anda hanya
mengandalkan identitas aset dari informasi yang anda dapatkan dari
dokumen PO, maka dokumen PO biasanya hanya memiliki informasi no PO,
tanggal PO, harga pembelian, informasi vendor. Beruntung jika anda
menggunakan ERP yang memiliki modul fixed asset, biasanya nomor ID aset
dapat di create secara otomatis oleh sistem. Namun kadangkala no ID aset
yang di create sistem ERP tetap saja masih tidak ideal.
Lalu
bagaimana jika anda tidak menggunakan sistem ERP? Hanya mengandalkan
pencatatan purchasing atas dokumen PO? Yang terjadi adalah identitas
aset anda hanya berbentuk nama, deskripsi (jika anda input), Jumlah, No
PO , Tanggal PO dan lain sebagainya. Sedangkan nomor ID aset, user yang
menggunakan, lokasi dari aset tersebut belum tentu tersedia saat anda
menginput dokumen PO ke software akunting anda.
5. Human error dan staff yang tidak cakap
Human error juga dapat menyebabkan kesalahan fatal dalam
pengidentifikasian aset. Kesalahan penginputan data saat membuat daftar
fixed asset atau penginputan pertama kali informasi dokumen PO ke
software akunting atau sistem ERP dapat menyebabkan putusnya kontrol
terhadap aset. Contoh pada kasus dibawah ini
Pada awal tahun
2017 perusahaan anda baru saja membeli 50 unit Laptop baru untuk
kebutuhan pegawai di kantor cabang baru. Pembelian keseluruhannya
dilakukan pada waktu yang sama ke vendor yang sama (PT. Vema ID) dalam
satu PO, artinya memiliki satu no PO untuk keseluruhan item.
Staff purchasing sayangnya tidak memiliki prosedur pencatatan yang
benar. Sehingga ia menginputnya ke dalam software akunting atau ERP
dengan cara seperti ini :
Yaitu menuliskan dalam satu baris dengan
jumlah 50 unit dan harga yang diinput adalah harga total untuk 50 unit
sebesar 500 Juta rupiah. Dari cara pencatatan yang tidak detail dan
lengkap diatas, setiap item Laptop tidak di breakdown dan di susun dalam
1 unit per baris sehingga tidak ada kode identitas, serial number atau
detail informasi yang unik untuk setiap masing-masing itemnya.
Dengan kondisi pencatatan seperti diatas, kira-kira anda bisa menjawab pertanyaan berikut?
Setelah
beberapa bulan pemakaian terdapat 2 unit laptop hilang sehingga bersisa
48 Unit, kira-kira anda bisa menunjukkan secara tepat laptop no
berapakah yang hilang ?
Anda tidak mungkin menjawabnya bukan ? Karena masing-masing laptop tidak memiliki informasi atau identitas yang unik.
Dan jika kemudian kasusnya berkembang menjadi berikut ini :
Purchasing
kembali membeli 30 unit laptop baru dengan tipe yang sama dan kebetulan
staff purchasing mendapatkan harga yang lebih murah dari harga
sebelumnya dari vendor yang berbeda (PT. Sumber Murah) seharga 9 juta
per unitnya. Dan menerbitkan satu PO untuk total 30 unit.
Ketika 30
unit yang baru diterima dari vendor, staf purchasing lagi-lagi
menuliskan aset tersebut ke dokumen daftar aset sebelumnya, seperti ini :
Kemudian
kembali setelah beberapa bulan setelah pemakaian, terdapat 3 unit
laptop dari total 78 unit (sisa 48 unit + 30 unit baru) di laporkan
rusak atau hilang oleh user anda.
Dan ketika anda ingin me write off
aset-aset yang sudah tidak ada dan tidak bisa dipakai lagi apakah anda
bisa menunjukkan pada data purchasing atau daftar aset, Laptop yang
dibeli seharga berapa yang harus anda write off ?? karena secara fisik
Laptop-Laptop tersebut tidak memiliki identitas yang bisa menandakan
bahwa mereka di beli dengan 2 dokumen PO yang berbeda.
Sehingga yang hilang apakah bagian dari yang dibeli 50 Unit atau bagian dari 30 Unit. Bingung bukan ?
Tanpa
menjelaskan lebih jauh lagi efek dan resiko yang akan terjadi, kita
sepakat bahwa setiap item barang atau aset wajib diberikan nomor
identitas per satuan sehingga jika dibutuhkan audit dan fisikal check
anda dapat menunjukkan secara tepat item aset yang dimaksud. Dan
kondisi-kondisi ini hanya bisa diakomodir jika anda menggunakan sebuah
sistem atau aplikasi khusus fixed asset management & tracking.
6. Belum pernah di Audit
Bagi yang telah melakukan pencatatan fixed asset kadang saat melakukan
physical check atau audit lapangan, kita masih saja menemui kendala
dalam pengumpulan data dan rekonsiliasi data fisik aset dan data aset
pada catatan. Apalagi jika kita jarang melakukan audit atau belum pernah
sama sekali. Anda bisa bayangkan kesulitan-kesulitan yang akan
dihadapi.
Pada prinsipnya pekerjaan audit adalah melakukan
inventarisasi aset yang terdaftar dan diakui pada dokumen dan menemukan
fisik asetnya dilapangan. Sederhananya, seluruh daftar aset yang selama
ini ada di catatan perlu dibuktikan apakah memang ada.
Biasanya kondisi yang sering terjadi saat audit atau inventarisasi dilapangan adalah :
· Anda memiliki sejumlah item aset yang tercatat pada dokumen namun fisik asetnya tidak dapat ditemukan.· Anda menemukan fisik item aset di lapangan namun item ini tidak pernah terdaftar pada data atau catatan aset anda.Untuk
itu alangkah baiknya saat proses inventarisasi dan physical check
lapangan anda memiliki metode dan langkah kerja yang baik dan ideal agar
hasil audit dapat dipertanggung jawabkan dan benar adanya. Pada sistem
aplikasi fixed asset management & tracking metode dan langkah kerja
inventaris dan physical check telah menjadi bagian cara kerja dari
aplikasi ini dan anda tinggal menjalankannya pada aplikasi.
7. Pembayaran pajak & asuransi yang tidak sesuai
Pembayaran Pajak dan pembayaran asuransi sangat erat kaitannya dengan
fixed asset yang anda miliki. Pada pembayaran pajak, jumlah nominal
pembayaran pajak badan dipengaruhi oleh laba rugi yang dimiliki
perusahaan setiap tahunnya.
Sedangkan yang kita ketahui bersama
adalah fixed asset mengalami penyusutan nilai atau depresiasi. Beban
penyusutan yang bertambah akan menyebabkan berkurangnya laba yang
diterima oleh perusahaan sehingga beban pajak yang ditanggung perusahaan
menjadi lebih kecil. Sedangkan untuk asuransi, terdapat beberapa
perusahaan yang mengasuransikan fixed asset yang mereka miliki. Semakin
banyak dan besar nilai aset yang mereka miliki maka semakin besar premi
asuransi yang harus mereka bayar ke pihak asuransi. Untuk itu menjadi
penting apabila jumlah dan nilai dari aset anda yang sebenarnya selalu
terupdate. Jika masih ada aset-aset yang masih terdaftar namun fisik
sebenarnya tidak ada atau rusak lebih baik dikeluarkan dari daftar aset
yang diasuransikan.
Jelas rugi bukan ? jika anda masih membayar asuransi untuk aset -aset “hantu” tersebut.
Lalu
bagaimana mengetahui aset-aset “hantu” diatas ? Anda harus melakukan
fisikal cek atau stock opname secara berkala. Dan di software fixed
asset management & tracking yang lengkap, proses stock opname dapat
anda lakukan kapan saja dengan mudah dan cepat.
8. Membutuhkan Laporan keuangan yang diakui dan kredibel
Dalam aktifitas bisnisnya sebuah perusahaan kadangkala melakukan
ekspansi dan pengembangan bisnis sebagai bagian dari usaha pertumbuhan
perusahaan. Dan dalam aktifitas ekonomi tersebut sebuah perusahaan atau
seorang investor kerap melakukan pembelian, merger, menjual entity
bisnis ke pihak lain atau bahkan pengajuan modal ke pihak bank.
Dalam menunjang kegiatan tersebut memiliki laporan keuangan yang
kredibel, akuntabel dan diaudit menjadi sangat krusial. Laporan keuangan
adalah tolak ukur dari pertumbuhan perusahaan, apakah mengalami
pertumbuhan ekonomi yang baik atau tidak. Dan laporan keuangan yang
kredibel lah yang dibutuhkan oleh calon investor, bank dan partner
bisnis anda.
Dengan tersedianya laporan aktiva atau aset
perusahaan pada neraca keuangan, menjadikan jumlah dan nilai aset yang
dicantumkan pada neraca yang paling sering dilihat oleh pihak yang
berkepentingan. Misalkan saja anda berada di posisi investor atau bank
tentu saja pengakuan nilai fixed asset yang dicantumkan pada laporan
keuangan tidak bisa serta merta anda percayai begitu saja tanpa melalui
audit yang dilakukan pihak independen atau pihak ketiga.
Dengan
kondisi diatas maka pencatatan fixed asset dengan sistem atau aplikasi
yang canggih pun jika tidak memenuhi asas pembuktian atas fisik aset itu
sendiri maka daftar dan nilai fixed asset masih bisa diragukan
kebenarannya.
Dan hal apa yang bisa memenuhi asas pembuktian
tersebut ? yaitu jika anda telah melakukan audit fisik, appraisal dan
menggunakan sistem pencatatan fixed asset yang mampu melakukan tracking
atas fisik aset yang ada dilapangan, secara benar dan mengikuti kaidah
dan prosedur yang ada.
Jadi apakah aplikasi yang anda pakai telah
memenuhi kaidah audit fixed asset yang sebenarnya, atau ERP dan software
yang anda gunakan hanya sekedar aplikasi pencatatan saja?
9. Aktifitas aset yang cukup tinggi
Dari beberapa kategori aset yang dimiliki perusahaan, tools dan
perlengkapan adalah salah satunya. Dan sebagai perlengkapan dalam
mendukung operasional perusahaan, tools dan perlengkapan sangat sering
berpindah-pindah baik berpindah tempat dan berpindah user.
Melakukan update informasi dari aset yang sering berpindah-pindah
tentunya membutuhkan disiplin dan kecermatan. Jika anda menggunakan file
excel berarti anda harus bolak balik merubah atau mengisi informasi
baru ke daftar aset anda agar catatan anda tetap terupdate. Jika item
aset anda jumlahnya ratusan hingga ribuan tentu sangat merepotkan bukan?
Sekali saja anda alpa melakukan update informasi dari aktifitas aset,
maka anda akan sulit melacak keberadaan aset tersebut setelahnya dan
histori dari pemakaian aset menjadi tidak lengkap.
Dengan
memiliki aplikasi yang bisa bekerja secara otomatis dan mudah untuk
melakukan update informasi yang bervariasi ke pusat data, maka harusnya
anda bisa mengetahui dimana lokasi aset terakhir berada, siapa yang
menggunakan terakhir kali, apa saja aktifitas maintenance yang pernah
dilakukan.
Cara kerja seperti ini hanya dapat anda peroleh jika menggunakan software fixed asset management & tracking.
10. Membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar saat audit internal
Stock Opname, Inventaris, Physical Check atau Audit adalah pekerjaan
yang terberat dalam pengelolaan inventory dan fixed asset. Bahkan sebuah
perusahaan rela untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar menyerahkan
tugas ini ke pihak ketiga karena sumber daya baik personil dan waktu
yang dibutuhkan dalam proses audit fixed asset sangat menyita.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan inventarisasi kembali aset-aset yang
pernah dimiliki dan diakui. Yang biasanya menelusuri dokumen-dokumen
pembelian aset sebelumnya dan mencocokannya dengan fisik aset yang
dilapangan satu persatu. Penelusuran aset inilah yang biasanya menyita
waktu dan tenaga.
Sedangkan kenyataan dilapangan adalah belum
tentu semua aset yang ada pada data bisa ditemukan dengan mudah dan
bahkan jika tidak ditemukan pun tidak segampang itu kita menyimpulkan
bahwa aset tersebut hilang hingga seluruh aset dan lokasi selesai
ditelusuri satu persatu.Dan jangan lupa setelah pekerjaan fisikal cek ke
lapangan, anda masih perlu melakukan rekonsiliasi data antara data
sebelumnya dengan data hasil audit yang juga cukup menyita waktu.
Dengan menggunakan aplikasi fixed asset tracking, pekerjaan
inventarisasi atau fisikal cek sangat jauh lebih ringan dan cepat.
Pekerjaan ini dapat mengandalkan aplikasi fixed asset tracking karena
proses audit dan verifikasi aset antara fisik dan data di lakukan dengan
sistematis menggunakan barcode reader. Dan hasil verifikasi ini
langsung di kumpulkan dalam bentuk report data yang telah
terekonsiliasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar